Biar, sejenak kubawa jiwaku ke lembah itu
dingin membeku, bersemilir syahdu
Biar, sejenak kumanjakan perasaanku
mengenang, tiada berharga selain dirimu
Di lembah itu, aku merintih
di lembah itu, jantungku memerih
Kupaksakan mematah rasa
kutekadkan mengamnesiakan kepala
Asal kalian tahu,
itulah riwayat lembah Lawu
yang menyaksikan pengecut baru
sedang memekik, sesenggukan pilu
Itulah riwayat lembah Lawu
tempatku merasakan hujaman peluru
ranahku menganggap tangis tak lagi tabu
ruang sang karma mengabolisikan diriku
Kurasakan dilema hati sedalam mungkin
meski tak ada enak-enaknya,
tetap saja, itu adalah akhir sebuah
labirin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar