Senin, 14 Mei 2012

Riwayat Lembah Lawu


Biar, sejenak kubawa jiwaku ke lembah itu
dingin membeku, bersemilir syahdu
Biar, sejenak kumanjakan perasaanku
mengenang, tiada berharga selain dirimu

Di lembah itu, aku merintih
di lembah itu, jantungku memerih
Kupaksakan mematah rasa
kutekadkan mengamnesiakan kepala

Asal kalian tahu,
itulah riwayat lembah Lawu
yang menyaksikan pengecut baru
sedang memekik, sesenggukan pilu

Itulah riwayat lembah Lawu
tempatku merasakan hujaman peluru
ranahku menganggap tangis tak lagi tabu
ruang sang karma mengabolisikan diriku

Kurasakan dilema hati sedalam mungkin
meski tak ada enak-enaknya,
tetap saja, itu adalah akhir sebuah labirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar