Mak, kulitmu mengeriput,
bertahun tahun terhujam terik, terbalut dingin
Mak, tubuhmu mengurus,
berhari-hari kau tak makan demi si aku kecil
Mak, kau hebat
mampu membesarkan anak-anakmu
dengan hanya berbekal ringkihnya tulangmu
Mak, kau malaikat yang super baik
satu-satunya orang yang mengatakan tempe gosongku enak
ketika aku belajar memasak
Mak, aku anakmu
sudah besar, cantik sepertimu
Satu yang kuingat, Mak
petuahmu, sesaat sebelum Izrail menggandengmu,
"Jadilah perempuan yang baik, Nak,
untuk anakmu, suamimu, dan orang-orang disekitarmu kelak.
Jangan seperti Mamak, yang tak mampu memberimu banyak uang,
tak bisa membelikanmu hadiah mahal seperti teman-temanmu.
Jangan seperti Mamak, yang hanya mampu melukis senyum saat kau juara kelas.
Dan jangan kau tiru Mamak yang hanya mampu mendidikmu dengan petuah-petuah
yang belum tentu benar,"
Mak, meski kau hanya punya petuah-petuah itu,
bagiku kau adalah Mamak paling super, paling hebat
Mak, kau selalu nomor satu,
anakmu lah penggemar abadimu.
(Ibuk, Aku sayang Ibuk..Selamanya ..:):*..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar