sedap malam,
aku duduk di selasar, lagi-lagi
menelusur sekujurmu
menelisik gerak daun rerantingmu
kau mengangguk,
mendengarkan hatiku mendongeng
cuma kau yang tak pernah bosan
dengan ceritaku yang selalu kuulang-ulang
ah, hari ini hujan
kau kedinginan
terkoyakpun tetap menebar
harum kembangmu
wujudkan lentera lorong panjang
pekat semakin menggigil
semakin gelap, semakin mengembun
tunggu! pasti kau sedang berdoa untukku
kutahu dari guguran kelopakmu
terima kasih banyak
andai kau bisa memelukku
setidaknya, untuk beberapa saat
sampai pagi datang
dan kau semakin mengering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar