Sabtu, 14 Desember 2013

Semua Abu-Abu

Ketika dua pasang mata tak sengaja saling bertatap, ada yang berbeda. Aku begitu kaku. Matamu merasuk begitu dalam hingga ulu. Ada ketenangan. Tapi aku begitu sungkan. Perasaanku amat sangat rentan terhadapmu. Apa ini?

Seandainya boleh, aku ingin bercerita. Namun, entah tentang apa. Aku bingung. Banyak yang bercecer dalam pikiranku. Kepingan-kepinganmu yang begitu sulit kususun. Bagiku, kau misterius. Tentangmu, begitu sulit kupahami. Bahkan, yang kasat pun sulit kulihat. Gerikmu, bahasa tubuhmu, entahlah! Kau menenggelamkanku dalam kesunyian yang bimbang.

Sedingin malam ini. Membeku. Nalarku tak menemui apa yang angan-anganku cari. Ketika telah kukumpulkan yang berantakan, tetap tak kutemukan kamu. Lebih dari bisu, dalam tindakanmu yang ambigu. Semua justru semakin kaubuat ragu.

Terlalu tinggikah jika aku ingin masuk ke dalam setiap doamu? Bahkan, pintunya belum juga kujumpai. Masih terkurung dalam senyap yang pekat. Sekelilingku samar-samar. Keputusan begitu sulit dijatuhkan. Tentang tetap berkutat dengan kisi-kisimu, atau cukup?

Dalam tenangmu, dalam kelembutanmu, dan dalam kepedulianmu. Aku kaubuat tak berkutik. Aku kaubuat lemas di langit. Semua abu-abu. Iya, aku tahu, semua terserah waktu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar