Seseorang merindumu sekian musim
Kesakitan bukan lagi rasa yang asing
bukan lagi dentingan musik yang mengiris
kesakitan adalah kawan
kawan yang setia mengantarnya ke pintu kenyamanan
Bahkan, ketika malam menidurkannya dalam senyap luka
ia masih bisa nyenyak
Sebab, rindu dan pengabaian yang mempertemukannya dengan segala bentuk mata pisau
mata pisau yang ujungnya berkilat, siap menyayat
Sebab, rindu dan pengabaian memaksa hatinya untuk membaja
hingga suatu saat mata-mata pisau itu bengkok
kelelahan dan menyerah!
Hatinya keras, beku, tak mau tahu tentang apapun
kecuali biang rindu yang diembannya
Madiun, 15 November 2013
bagus bangeet puisi nya..
BalasHapus