Sabtu, 18 Februari 2012

Ketika SMS Itu Tak Mendapat Balasan

      Selamat malam.:) Pastinya kau bisa menebak kapan aku menulis ini untukmu. Entah mengapa, malam ini tampaknya aku benar-benar sedang ingin menulis ini untukmu. Untukmu, juga tentangmu. Kuharap kau tahu betapa mengkalnya perasaanku saat kejadian ini terjadi. Betapa gelisah, sedih, kacaunya aku.
      Kau tahu? Aku begitu mengagumimu. Bagiku, banyak hal menarik dalam dirimu. Kulitmu yang bersih, putih, hidungmu (mungkin satu senti lebih mancung dari hidung superpesek ku) yang membuat semua orang selalu senang melihat siluet wajahmu dari samping, dan mungkin bentuk tubuhmu yang proporsional. Ah, tapi itu tidak penting. bagiku ada yang lebih menarik dari itu. Senyum dan sapamu tiap kali kau bertemu denganku. Aku selalu saja merasa kepedean tiap kali kau melakukan itu. Padahal aku tahu, itu hanya bentuk hormatmu kepadaku, kakak kelasmu dari Sekolah Dasar, menengah pertama, hingga sekarang, putih abu-abu.:) hehehe..
      Kau terus melakukan itu. Menyapaku dengan senyuman, atau hanya sekedar berkata "mbak" saat bertemu denganku dimana pun itu. Tak kusadari, senyuman dan sapaanmu itu bagai pupuk yang semakin menyuburkan tanaman bunganya. Aku mulai simpatik denganmu. Mulai memperhatikanmu dan mencari tahu apa pun tentangmu. Aku bertanya pada temanmu, berusaha mendapatkan nomor handphone-mu, dan hingga sampailah pada waktuku untuk berani menghubungimu.
      Kusebut namamu (diikuti tanda baca "?") di SMS pertama yang kukirimkan untukmu. Aku ingat, waktu itu menunjukkan pukul 21.41. Awalnya aku ragu, gemetar, bahkan nyaris tak mampu menekan tombol sent. Akhirnya aku memutuskan untuk menghapus teks yang sudah kuketik dan membatalkan pengiriman SMS perdana itu. Tapi aku bimbang. Keadaan galau membuatku menjadi nekat! Kuketik lagi teks yang sama, kupejamkan mata, kutekan tombol sent dengan kecepatan kilat. Bahkan lebih cepat dari kilat yang membelah langit. Dan AKHIRNYA.... laporan terkirim nongol di layar handphone-ku tak lama setelah itu.
      Aku gemetar. Menerka-nerka balasan apa yang akan kau kirimkan padaku. Aku menunggu. 2 menit, belum ada balasan darimu. 5 menit, nihil. 8menit, 15 menit, 29 menit, sampai hampir satu setengah jam, belum ada inbox darimu. Gelisah, tak bisa tidur, kacau, bingung, galau, dan apa pun itu yang pastinya sangat tidak enak rasanya.
      Hari itu, untuk pertama kalinya aku berani SMS kamu. Dan sialnya, juga tak ada balasan darimu! Tapi, bukan berarti aku harus menyerah dong!!:D:)


(Untukmu, M.M KW2) :-*:-D:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar