Selasa, 18 September 2012

Aku Berharap Padamu...

Siang ini, di luar memang terik. Dan kau tahu? Hatiku lebih kerontang. Dan tiba-tiba.. Sungguh, aku tak habis pikir. Baru kali ini perasaanku menyudut ke arahmu secara reflek. Tak terduga semua tentangmu melintas semrawut di atas kepalaku.. Tolong beri tahu aku!! Ada apa?????

Tumbenan aku merasa penasaran tak karuan seperti ini. Jarang, aku benar-benar ingin tahu apa yang terjadi padamu. Yah, sejak beberapa jam yang lalu. Jantung, dan hati berdetak bersahutan. Seolah memberi pertanda atas kamu, atau kah dilemamu?

Heran, apa sih yang kau pikirkan? Aku hanya ingin menyampaikan apa yang kupendam saja selama ini. Ketahuilah, perasaan bukan untuk dipermainkan. Tapi untuk dipikirkan baik-baik. Menggunakan nalar berdasarkan kenyataan. Jangan pernah abaikan masalah hati. Dia sensitif...

Jika kau dalam kebimbangan saat ini, aku pun demikian. Justru saat ini aku tengah berdiri di ambang perasaan dan kenyataan. Iya, harus tetap menunggumu dan membiarkan rasa sayang semakin tumbuh, atau cukup? Cukup memupuk hati, lantas berusaha membunuhnya dan menyelesaikan semuanya. Tampaknya pilihan kedua yang kurasa berat. tapi aku harus bagaimana? Sama sekali, aku tak mengetahui tentang hatimu, perasaanmu, dan pikiranmu. Jangankan melihat, untuk mengintip saja kau tak menyediakan celah..

Ah, sudah lah.. Biar berjalan apa adanya. Yang jelas, untuk saat ini aku masih ingin menunggumu. Iya, aku menunggu dan kau menjauh. Mengenai kau kembali atau tidak, itu urusan Tuhan. Biar Dia yang memutuskan. Aku tak akan memaksamu, dan tak akan pernah mengharuskan kehendakku. Aku percaya, yang dikasih Tuhan, itulah yang terbaik.
 
Serius, aku berharap padamu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar