Sejak purnama
Ringan menguntai aksara
Menata perasaan durja
Murung, berabu, dan berjelaga
Kembaranmu, Purnama!
Keras kepala!
Merajuk dan meminta
Membangunkan suhu sedang bertapa
Cerminanmu, Purnama!
Menuangkan kepingan-kepingan bahasa
Menuntun entah ke mana
Berkeliling, dalam balutan asa
Purnama, kumohon menyabitlah!
Sering kali kau tak mau dengar!
Relakan sempurnamu
Kutuliskan, ini sajak keseribu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar